A.
Pengenalan Flight
Control System Pada Pesawat
Seperti halnya yang kita ketahui, setiap
pergerakan pesawat ketika sedang terbang di udara diatur oleh system control
atau dalam dinamika penerbangan dinamakan Flight
Control System. Flight control dikendalikan oleh pilot dan co-pilot di
cockpit. Flight control juga merupakan system terpenting dalam pesawat karena
untuk membantu pesawat dalam pergerakan
naik turun, belok ke kanan dan ke kiri atau lebih kita kenal dengan take off dan landing. Gerakan yang di lakukan
Flight Control adalah rolling, pitching dan
yawing.
B.
Aircraft Flight Control
System (Sistem Kendali Pesawat Terbang)
Flight Control System (FCS)
merupakan suatu bidang kendali yang
dapat bergerak atau digerakan untuk merubah suatu aliran udara sehingga
tekanannya terhadap Flight Control System dapat berpengaruh terhadap pergerakan
pesawat itu sendiri. Dasar-dasar system
flight control pesawat tersebut dijelaskan dalam dinamika penerbangan. Sistem
dasar yang digunakan pada pesawat pertama kali muncul dalam bentuk yang mudah dikenali,
yaitu sejak April 1908. Berikut adalah
gambar Flight Control System:
Flight Control System |
Aircraft flight control system
(AFCS) erat sekali hubungannya dengan
flight control surface (FCS) atau bidang kendali pesawat terbang, dimana Flight
Control Surface merespon setiap pengaturan atau pergerakan yang dilakukan oleh
pilot di dalam cockpit melalui suatu sistem yang saling berhubungan yang
kemudian menggerakan system mekanik untuk melakukan pergerakan pada pesawat
yaitu yawing, rolling, dan pitching.
Jadi
secara singkatnya, AFCS merupakan suatu sistem yang mengendalikan sikap terbang
suatu pesawat dengan menggerakan FCS sebagai bidang kendalinya.
Flight Control System terbagi menjadi 2
bagian, yaitu Primary Control Surface dan Secondary Control Surface.
1.
Primary control surface
Primary control
merupakan kumpulan dari tiga komponen utama yang berperan menggerakan pesawat
ketika pesawat dalam keadaan terbang. Ketiga komponen ini bekerja pada masing
masing sumbunya sendiri atau garis khayal yang membentang lurus (axis). Yaitu,
rudder pada sumbu vertical (vertical axis), elevator pada sumbu lateral
(lateral axis), dan aileron pada sumbu longitudinal (longitudinal axis).
ada 3 hal yang bisa dilakukan oleh primary
control surface diantaranya adalah:
a.
Mengendalikan pergerakan pesawat
b. Mengendalikan
pesawat berdasarkan sumbu rotasinya
c. Mengendalikan kestabilan
pesawat
Bidang
kendali utama pada pesawat terbang adalah:
a. Aileron, merupakan
bidang kendali yang terletak pada wing/sayap.
b. Elevator, merupakan
bidang kendali yang terletak pada horizontal stabilizer.
c. Rudder, merupakan
bidang kendali yang terletak pada vertical stabilizer.
Primary Control Surfaces |
a.
Aileron
Aileron terletak pada wing kanan dan
wing kiri. Aileron merupakan bidang kendali pada saat pesawat melakukan roll
atau rolling. Aileron bergerak pada sumbu longitudinal (sumbu yang memanjang
dari nose hingga ke tail). Jenis
kestabilan yang dilakukan aileron adalah menyetabilkan pesawat dalam arah
lateral. Aileron dikendalikan dari
cockpit dengan menggunakan stick control.
Pergerakan aileron berkebalikan antara kiri dan kanan, aileron
berdefleksi naik atau turun.
Pada pesawat Boeing 737-900ER, aileron
digerakan oleh hydraulic system A dan B. Namun, apabila kedua system hydraulic
A dan B tidak dapat berfungsi terdapat system manual untuk menggerakannya yaitu
standbye system. Aileron pada boeing 737-900ER
mempunyai tab pada masing – masing aileron. Fungsi aileron tab yaitu
meringankan kerja aileron.
Jika seorang pilot
ingin melakukan roll atau bank atau berguling kekanan, maka yang dilakukan oleh
pilot adalah menggerakan stick control
atau tuas kemudi ke arah kanan, sehingga secara mekanik akan terjadi suatu pergerakan
di mana aileron sebelah kanan akan bergerak naik dan aileron kiri bergerak
turun. Pada wing kanan dimana aileron up akan terjadi pengurangan lift (gaya
angkat) hal ini dikarenakan aileron yang naik menyebabkan kecepatan aliran
udara di permukaan atas wing berkurang. Hal ini menyebabkan sayap kanan
kehilangan lift (gaya angkatnya) yang menyebabkan wing kanan turun. Sedangkan
pada wing sebelah kiri, aileron yang turun menyebabkan tekanan udara
terakumulasi dan mengakibatkan wing kiri naik. Begitu juga sebaliknya jika
pilot menginginkan pesawatnya melakukan roll ke sebelah kiri.
a.
Elevator
Elevator terletak pada
horizontal stabilizer. Elevator merupakan bidang kendali pada saat pesawat
melakukan pitch (pitch up or down). Aileron bergerak pada sumbu lateral (sumbu
yang memanjang sepanjang wing). Elevator dikendalikan dari cockpit dengan
menggunakan stick control. Jenis kestabilan yang dilakukan aileron adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah longitudinal. Pergerakan elevator bersamaan
antara kiri dan kanan, Aileron berdefleksi naik atau turun.
Pada pesawat Boeing 737-900ER elevator
digerakan oleh hydraulic system A dan B. Namun, apabila kedua system tersebut
tidak dapat berfungsi, tersedia system manual untuk menggerakan kedua elevator
tersebut yaitu standby system. Pada pesawat boeing 737-900ER elevator mempunyai tab. Fungsi elevator tab, yaitu
meringankan kerja elevator, dan pergerakannya pun selalu berlawanan dengan
elevator.
Jika pilot menginginkan pesawat melakukan pitch
up or down (gerakan menaikan dan menurunkan nose). Maka yang dilakukan adalah
dengan menggerakan stick control pada cockpit ke depan atau ke belakang. Jika
kita menginginkan pitch up (nose ke atas) maka pilot akan menggerakan stick
control nya ke belakang (menuju ke badan pilot) yang akan mendapat respon
dengan naiknya elevator secatra bersamaan. Dengan naiknya elevator maka terjadi
penurunan gaya aerodinamika pesawat yang menekan tail ke bawah sehingga nose
akan raise atau naik. Kebalikannya jika pilot menginginkan pitch down, maka
stick control akan di gerakan ke depan yang akan membuat elevator bergerak ke
bawah sehingga bagian tail mendapat gaya yang menekan ke atas dan menyebabkan
nose turun.
a.
Rudder
Rudder
terletak pada vertical stabilizer.
Rudder merupakan bidang kendali pada saat pesawat untuk melakukan yaw
atau berbelok. Rudder bergerak pada sumbu vertical (sumbu memanjang tegak lurus
terhadap Center of gravity dari pesawat). Rudder dikendalikan dari cockpit
dengan menggunakan rudder pedal. Jenis kestabilan yang dilakukan rudder adalah
menyetabilkan pesawat dalam arah
direksional. Pergerakan rudder berdefleksi ke kiri atau kanan.
Rudder
bekerja dengan perantara sistem mekanik yang bernama rudder pedal. Seperti
halnya pedal rem atau gas pada mobil. Terdapat dua pedal yaitu kiri dan kanan
yang masing-masing untuk pergerakan yaw kiri dan yaw kanan. Rudder di gerakan
oleh system hydraulic A dan B. Apabila kedua system tersebut tidak dapat
bekerja, terdapat standby hydraulic system yang akan menggerakan rudder.
Pada
pesawat boeing 737-900ER pada rudder bagian bawah terdapat rudder tab. Rudder
tab tersebut berfungsi untuk meringankan kerja rudder. Pergerakan rudder tab
selalu berlawanan arah dengan rudder, hal inilah yang membuat kerja rudder
menjedi lebih ringan dan tercontrol.Hal ini menyebabkan rudder pesawat tetap
pada centernya.
Jika pilot
menginginkan pesawatnya yaw ke kiri maka pilot akan menekan/menginjak rudder
pedal sebelah kiri, secara mekanik akan diartikan rudder akan berdefleksi ke
kiri. Yang terjadi adalah timbul gaya aerodinamik yang menekan permukaan rudder
yang berdefleksi, sehingga tail akan bergerak ke kanan dan nose akan bergerak
ke kiri. Maka pesawat akan yaw ke kiri. Sebaliknya jika akan melakukan yaw ke
kanan maka yang diinjak adalah rudder pedal sebelah kanan.
1.
Secondary Flight
Control Surface
Secondary flight control surface,
bisa dibilang sebagai bidang kendali tambahan yang bertujuan untuk membantu
kinerja dari primary control surface dan pergerakan pesawat ketika terbang,
take off atau pun landing.
Yang termasuk
dalam secondary Flight Control Surface, yaitu:
Slat
adalah permukaan aerodynamic yang terletak pada leading edge di wing. Fungsi
slat adalah menaikkan nilai angle of attack
maksimum. Pada saat approach, Angle
of Attack
pesawat nilainya sangat besar mendekati AoA maks/AoA stall.Maka slat ini
digunakan supaya Angel of Attack stall nya meningkat, sehingga dengan AoA
approach yg cukup tinggi itu tidak terlalu dekat dengan AoA maks/AoA stall. Angel of Attack sudut yang di
bentuk dari chord line dan relative wind. Koefisien lift yang lebih tinggi
dihasilkan dari angle of attack dan kecepatan, jadi dengan menyebarnya slat
pada pesawat dapat terbang pada kecepatan yang lebih rendah, atau take off dan landing
dengan jarak yang pendek. Pada penerbangan yang normal slat digunakan untuk
mengurangi drag.
a.
Trailing Edge Flap
Flap
pada normalnya terletak di trailing edge pada bagian bawah dari wing untuk mengurangi
kecepatan pada pesawat udara sehingga dapat aman diterbangkan dan untuk
menambah sudut pada saat mendarat tanpa meningkatkan kecepatan. Flap
mempercepat jarak take off dan landing dengan baik. Apabila flap pada
posisi Itu dilakukan dengan meningkatkan
jumlah lift yang dihasilkan, dengan menurunkan stall speed dan menambah drag.
Pemanjangan flap membuat penambahan chamber atau lengkungan dari airfoil wing
untuk meningkatkan koefisien lift yang maksimum. Flap membuat pesawat terbang
menghasilkan banyak lift tapi kecepatannya sedikit, mengurangi stalling speed
pada pesawat. Pemanjangan flap menambah drag yang menguntungkan ketika approach
dan landing karena itu membuat kecepatan pesawat berkurang. Pada beberapa
pesawat flap berguna untuk menambah sudut pesawat yang meningkatakan pandangan
pilot pada run away ketika nose terangkat saat pesawat landing. Bila flap
berada pada posisi naik (retract), flap turun pada sudut sekitar 450 sampai
500 terhadap garis chord line sehingga menambah lengkungan sayap dan
mengubah aliran udara dan memperbesar gaya angkat.
a.
Spoiler
a.
Trim Tabs
Bagian flight control surface (FCS) yang paling
kecil umumnya pada pesawat adalah trim
tabs. Trim tabs biasanya terdapat pada horizontal stabilizer dan melekat pada
elevator.Trimming control digunakan pilot untuk menyeimbangkan gaya angkat dan
gaya hambat yang dihasilkan dari berbagai beban dan kecepatan udara dari atas
permukaan sayap. Hal ini dapat
mengurangi usaha yang dibutuhkan untuk menyesuaikan dan mempertahankan sikap
penerbangan yang diinginkan. Selain trim tabs ada juga balance tab dan control
tab. Fungsinya tidak jauh dari trim tab yaitu membantu mengontrol pergerakan
primary control agar tetap terarah. bertanda, prinsip kerja tab selalu berlawanan dengan
primary control
A.
Axis Of Motion (Sumbu
Pada Pesawat Terbang)
Sebuah pesawat dapat bergerak bebas dalam
tiga sumbu rotasi yang tegak lurus satu sama lain dan saling berpotongan pada
pusat gravitasi atau center of gravity.Pesawat
terbang mempunyai tiga sumbu putar, yaitu vertikal, longitudinal dan lateral.
Gerakan pesawat pada sumbu vertikal disebut yaw. Dan gerakan pada sumbu
lateral disebut pitch. Sedangkan gerakan pada sumbu longitudinal
disebut roll.
Masing-masing gerakan ini dikontrol oleh
sistem kendali pesawat terbang (flight control systems) dari
pesawat, yaitu rudder, aileron dan elevator. Berikut adalah gambar sumbu
pada pesawat:
A.
Axis Of Motion (Sumbu
Pada Pesawat Terbang)
Sebuah pesawat dapat bergerak bebas dalam
tiga sumbu rotasi yang tegak lurus satu sama lain dan saling berpotongan pada
pusat gravitasi atau center of gravity.Pesawat
terbang mempunyai tiga sumbu putar, yaitu vertikal, longitudinal dan lateral.
Gerakan pesawat pada sumbu vertikal disebut yaw. Dan gerakan pada sumbu
lateral disebut pitch. Sedangkan gerakan pada sumbu longitudinal
disebut roll.
Masing-masing gerakan ini dikontrol oleh
sistem kendali pesawat terbang (flight control systems) dari
pesawat, yaitu rudder, aileron dan elevator. Berikut adalah gambar sumbu
pada pesawat:
Axis of motion |
a.
Longitudinal Axis
(Sumbu Longitudinal)
Sumbu Longitudinal axis |
a.
Lateral
axis (Sumbu Lateral)
Sumbu
lateral sebuah pesawat meliputi ujung sayap ke ujung sayap. Rotasi pada sumbu
ini disebut pitch.. Lift adalah permukaan
kontrol utama untuk pitch. Elevator adalah
kontrol utama untuk pitching
a.
Vertical Axis
(Sumbu Vertical)
Sumbu
vertikal melewati sebuah pesawat dari atas ke bawah. Rotasi pada sumbu ini
disebut yaw. Yaw mengubah arah
hidung pesawat mengarah, kiri atau kanan. Kontrol utama dari pesawat adalah
dengan kemudi. Rudder.
A.
Stability Of Aircraft
Stability adalah kesatuan kualitas sebuah
pesawat tanpa bantuan pilot atau peralatan mekanis lainnya yang berfungsi untuk
membetulkan sikap pesawat yang kacau dan melanjutkan jalannya penerbangan yang
diinginkan. Ada tiga macam stability pada pesawat, yaitu Longitudinal Stability, Lateral Stability, dan Directional Stability
Aircraft Controls |
Dalam penerbangan, gaya akan selalu
berubah terus. Untuk sebuah pesawat yang terbang bebas, harus di desaign untuk mempunyai
stabilitas longitudinal.
Jika nose pesawat harus turun ketika
pesawat sedang terbang, pesawat akan mulai turun dan kecepatannya akan
bertambah ketika bagian gaya gravitasi bertindak dalam arah yang sama dengan
gaya dorong. Kecepatan yang bertambah menambah beban pada tail sehinnga membawa
pesawat kembali ke level. Jika nose harus naik, kebalikannya akan terjadi.
Kecepatan udara akan turun, beban tail akan turun, dan nose akan kembali pada
penerbangan level.
b.
Lateral Stability
Jika kita perhatikan, hampir semua
pesawat mempunyai ujung sayap yang lebih tinggi dari pada pangkalnya.
Kemiringan dari sayap ini disebut dihedral dan hal ini memberikan lateral
stability pada pesawat.
Apabila pesawat terbang lurus, maka sudut
serang akan sama antara kedua sayapnya. Jika salah saatu sayap turun, maka
sudut serangnya akan naik sebagaimana turunnya. Sedangkan sudut serang pada
sayap yang lainnya turun sebaimana naiknya. Perbedaaan sudut serang ini
menghasilkan perbedaan gaya angkat yang diperlukan pesawat untuk kembali ke
penerbangan level.
Efek pendulum dari
fuselage berada di bawah sayap pada pesawat sayap atas memberikan sesuatu yang
tidak bisa dipisahkan dari laeral stability.
c.
Directional Stability
Directional Stability suatu pesawat dalam
penerbangan sama seperti sayap burung. Vertical stabilizer yang berada pada
tail, berusaha menjaga nose pesawat agar tetap tertuju pada arah angin
relative.
Arah udara di sepanjang vertical
stabilizer ditentukan oleh kecepatan engine dan kecepatan pesawat melewati
udara. Apabila kecepatan pesawat rendah dan kecepatan engine tinggi, seperti
ketik pesawat sedang take off, aliran udara selip menerpa sisi kiri dari
stabilizer sehingga diperlukan gaya lebih besar agar rudder ke kanan. Hal ini
bertujuan untuk menjaga nose pesawat tertuju lurus di runway.
A.
Tail Group Control
Surface
Tail group atau empenage pada
pesawat meliputi seluruh bagian ekor pesawat baik permukaan yang fixed (tetap)
dan bergerak atau yang dapat digerakan (controlable). Yang termasuk permukaan
tetap yaitu horizontal stabilizer dan vertical stabilizer, sedangkan bagian
yang bergerak antara lain elevator, rudder dan trim tabs. Empennage berfungsi
untuk memberikan kestabilan pada pesawat dan mengendalikan dinamika terbang
dari pesawat, dengan gerakan pitch dan yaw. Berikut ini adalah bagian-bagian
dari tail group:
1.
Vertical stabilizer, yaitu bagian ekor yang tegak dan tetap, dimana
terdapat rudder dan trim tabs.
2.
Rudder, yaitu bagian yang bisa bergerak/berdefleksi yang letaknya
pada vertical stabilizer. Rudder digunakan untuk mengendalikan arah terbang
pesawat dalam sumbu vertical dengan gerakan yaw.
3.
Horizontal stabilizer, yaitu bagian ekor yang mendatar dan tetap,
dimana terdapat elevator dan trim tabs.
4.
Elevator, yaitu bidang kemudi yang terdapat pada horizontal
stabilizer. Elevator bergerak bersamaan untuk mengendalikan pergerakan pitch
atau naik turun nya nose pesawat dalam sumbu lateral.
5.
Trim tabs, yaitu suatu bidang kecil yang terdapat pada control
surface yang berfungsi untuk menyeimbangkan dan mengurangi tekanan pada kemudi.
B.
Wing Group Control
Surface
Wing
merupakan bagian terpenting dari suatu pesawat, karena wing menghasilkan lift
(gaya angkat) ketika bergerak terhadap aliran udara karena bentuknya yang
airfoil. Selain sebagai penghasil gaya angkat, pada kebanyakan pesawat saat ini
juga sebagai fuel tank (tempat bahan bakar) dan tempat bergantungnya engine.
Bagian-bagian dari wing group:
1.
Leading edge: merupakan bagian depan dari wing yang pertama terkena
aliran udara. Pada pesawat-pesawat besar umumnya di leading edge juga terdapat
leading edge slat.
2.
Trailing edge: merupakan bagian belakang dari wing, dimana terdapat
aileron, aileron tab, dan flap.
3.
Wing root: merupakan bagian wing yang melekat pada fuselage.
4.
Wing tip: merupakan bagian wing yang paling jauh dengan fuselage
atau bagian paling ujung dari wing. Pada wing tip biasanya terdapat tambahan
berupa winglet atau wing tip tank pada jenis pesawat tertentu.
Wings group Control surfaces |
1.
Winglet, merupakan bidang tambahan pada pesawat-pesawat tertentu
untuk mengurangi terjadinya turbulensi pada wingtip. Selain itu winglet juga
digunakan pesawat untuk menghemat bahan bakar, karena ketika pesawat sedang
melakukan rolling salah satu wing akan turun ketika tidak ada winglet tidak ada
ini menambah kerja engine dan memerlukan bahan bakar lebih. Untuk itu di
pesawat besar dipasang winglet.
2.
Low-speed aileron, sebagai kemudi gerak bank dan roll dalam kondisi
gerakan pesawat yang lambat atau dalam kondisi terbang dimana hanya dibutuhkan
sedikit bank.
3.
High-speed aileron, aileron ini digunakan dalam kondisi dimana
memerlukan respon gerak yang cepat dari aileron terhadap pergerakan bank
pesawat.
4.
Flap track fairing, adalah batang atau fairing yang dipasang untuk
jalan atau track dari flap agar ketika flap itu dikeluarkan maka akan mengikuti
tracknya.
5.
Kruger flaps, yaitu flap yang tereletak pada leading edge, yang
fungsinya sebagai penambah luas sayap dan memperbesar lift namun juga sekaligus
memperbesar drag.
6.
Slats, merupakan bagian yang terletak di leading edge yang
berfungsi sebagai penambah luas sayap dan memperbesar lift namun juga sekaligus
memperbesar drag.
7.
Three slotted inner flap, flap yang letaknya mendekati wing root.
8.
Three slotted outer flap, flap yang letaknya mendekati wing tip.
9.
Spoilers, fungsinya ialah untuk merusak lift, dalam artian biasanya
digunakan pada saat pesawat touch down atau wheels pesawat menyentuh permukaan
run way atau yang lebih kita kenal lagi yaitu landing untuk mengurangi lift.
10. Spoilers-air brakes,
yaitu spoiler yang berfungsi mengurangi lift dan memperbesar drag sehingga pesawat
seperti di rem karena gerak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar